Kuliah..mau apa??

Diposting oleh Arlini , 04 Juni 2011 4.6.11

Ku awali cerita ini dengan mengingat kembali tujuanku untuk kuliah. Waktu itu, aku kuliah untuk memperoleh pekerjaan yang mantap. Tujuan standar yang dimiliki seseorang ketika memasuki jenjang perkuliahan. Untuk tetap bertahan kuliah aku pun harus bekerja. Dan keberanianku memasuki jenjang perkuliahan juga karena alasan telah bekerja. Meski orang – orang disekitarku meragukan keinginanku, karena dianggap tidak akan mampu bertahan dengan kondisi penuh keterbatasan. Pekerjaan yang kurang menjanjikan dan kondisi orang tua yang tak mampu membiayai kuliah, seolah membenarkan anggapan mereka. Tapi aku ingin tetap bertahan, harus bertahan. Kuakui terkadang rasa ragu muncul, apa benar aku bisa melewati ini semua sampai ditujuan akhir kuliahan hingga mendapat gelar sarjana. Tapi dengan motivasi terbesar yang ku dapatkan dari seorang teman yang juga kuliah dalam keterbatasan dana, aku harus maju terus. Tidak ada kata untuk menyerah. Itulah mengapa kujalani perkuliahan dengan serius. Tidak mudah aku duduki bangku kuliah ini. Sia – sia jika kujalani kuliah dengan main – main. Apa nanti yang akan kudapatkan. Begitu mulanya.

Tak terasa saat ini sudah semester delapan. Pergeseran pemikiran pun terjadi, akibat berbagai pengalaman yang ku alami selama perkuliahan. Kalo ku ingat – ingat lagi, ternyata tak semua yang kupelajari dapat di pakai dalam dunia pekerjaan. Bila sewaktu belajar Audit (itu mata kuliah favoritku), kami diajarkan menjadi auditor idealis yang bekerja independen, jujur serta sejumlah etika lainnya. Tampak benar – benar idealis layaknya seorang muslim sejati. Karena etika tersebut sejalan dengan nilai – nilai ajaran Islam. Tapi tau nggak pada akhirnya dosenku bilang apa. “Kalau kalian mempraktekkan apa yang sudah kalian pelajari, bisa dipastikan takkan ada perusahaan yang mau memakai jasa kalian sebagai akuntan publik.” Angan – angan pun kandas. Teori tinggal teori, tak boleh dipraktekkan. Tetap yang berlaku prinsip ‘orang jujur terbujur’. Mau idealis, ke laut aja deh. Kapitalis banget kan.

Bergeser lebih jauh lagi, ternyata cara pandangku terhadap pendidikan itu pun salah. Terlalu sempit jika menempuh pendidikan tinggi hanya untuk sebuah pekerjaan. Dari kajian Islam yang kudapat, ternyata wanita dalam Islam tak wajib bekerja. Perannya dalam kehidupan adalah sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Peran itulah yang membuat seorang wanita menjadi mulia dimata Penciptanya. Apakah tidak boleh menuntut ilmu yang tinggi? Tentu saja boleh. Ilmu menjadi tuntunan dalam menapaki hidup. Terutama ilmu agama yang menjadi bekal memahami segala aturan hidup dariNya untuk selanjutnya dilaksanakan dan disampaikan pada yang lainnya. Apa tidak boleh bekerja ? Boleh saja, asal tak melalaikan peran kita sebagai ummu wa rabbatul ba’it.

So, women are as agent of change, lets rise with Islam. Change ur mind from kapitalis to Islam.

1 Response to "Kuliah..mau apa??"

Posting Komentar