Kesaksian Seorang Muallaf

Diposting oleh Arlini , 13 Februari 2009 13.2.09

bismillah


Dikisahkan dalam rubrik " Setetes Hidayah" di Majalah Hidayah Sebuah Inti Sari Islam hal. 40 edisi Juli 2008, bahwa ada seorang misionaris yang bertahun - tahun mempelajari Islam dengan maksud mengacak - acaknya tetapi malah memilih masuk Islam sebagai agamanya. Dipelajarinya Al-Qur'an beserta hadist guna menghancurkan pemahaman umat Islam itu sendiri terhadap agamanya. Tetapi semakin mendalami, semakin memahami ajaran Islam, hati orang tersebut semakin bergetar dibuatnya. Semua bisa dicerna dengan nalar. Lambat laun pandangannya yang buruk terhadap Islam sirna. Balik berganti tertarik unutk memeluknya.
Dikisahkan pula saat menjadi seorang misionaris , beliau diberi pemahaman bahwa kelemahan umat Islam terletak pada Al Qur'an dan Hadistnya sendiri. Sedang kejayaannya pun terletak pada keduanya. Untuk itu jika hendak menghancurkan umat Islam cukup aduk - aduk saja pemahaman mereka terhadap Al Qur'an dan Hadist. Sehingga tanpa di sadari, musuh mereka adalah diri mereka sendiri. Tak perlu Nasrani atau Yahudi yang turun tangan menghancurkan umat Islam. Misalnya ada seseorang yang berpaham mazhab Syafi'i, maka ditentang saja dengan mazhab Maliki, setelah itu diformulasikan dengan berbagai cara supaya pemahaman umat ke Islam meluntur. Itu strategi bagi orang yang pemahaman agamanya lumayan. Tapi bagi yang pemahaman agamanya standar rata - rata, cukup dengan 3 F : Fashion(cara berpakaian), Food(makanan), Feed(cara kebiasaan).
Di Indonesia meski mayoritas muslim, apakah kehidupannya mencerminkan kehidupan Islami?(tanya pada dirimu !!!!!!!!!!) Setiap kita punya perut dan pasti lapar, sedang makanan harus dibeli dengan uang begitu juga setiap orang pasti ingin kedudukan, disinilah misionaris digembleng untuk memanfaatkan keadaan. Tak jarang modus yang dipakai adalah dengan memberi sembako gratis berikut uang, memberi pelayanan kesehatan secara cuma - cuma. Lebih jauh, ada yang ditawari fasilitas rumah, pendidikan, serta jaminan hidup lainnya asalkan memeluk agama mereka.
Ingat loh, nih bukan isu baru. Sudah jadi rahasia umum kalau banyak terjadi pemurtadan oleh para missionaris gereja. Tetapi saya saja yang terlambat menyadarinya.
Sadarkah kita bahwa selama ini kita telah jauh meninggalkan nilai - nilai Islam dalam kehidupan kita. Sadarkah kita bahwa selama ini kita mengagung - agungkan cara berpakaian orang kafir, kebiasaan - kebiasaan orang kafir, sebaliknya malu menunjukkan identitas ke Islaman kita. Mari kita lawan virus - virus jahat yang ditebarkan musuh - musuh Allah dengan menjernihkan hati dan pikiran serta kembali pada pedoman kita yang telah Allah titipkan pada Rasulullah SAW untuk kita jadikan rujukan dalam menjalani hidup didunia ini yaitu Al - Qur'an dan As- Sunnah. Bila saya bisa menyadarinya, mengapa saudara tidak ?