potongan lirik lagu penuh makna

Diposting oleh Arlini , 27 Desember 2010 27.12.10

........here me

Reff : Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah
Tetap jalani hidup ini, melakukan yang terbaik
Tuhan pasti kan menunjukkan, kebesaran dan kuasaNya
Bagi hambaNya yang sabar dan tak kenal putus asa(by D’Masiv)
Lirik lagu ini mengingatkan diri, bahwa berusaha melakukan yang terbaik dalam menjalani hidup merupakan wujud rasa syukur terhadap anugrah hidup dari Allah SWT. Karena Allah pasti akan menunjukkan kebesaran dan kuasaNya pada hamba2Nya yang bersabar dan tak kenal putus asa. Ya..bersabar menanti datangnya janji Allah untuk kebangkitan Islam dan tak kenal putus asa dalam memperjuangkannya, Allah pasti kan tunjukkan kebesaran dan kuasaNya..

Kabar Buruk Bagi Umat Islam

Diposting oleh Arlini , 20 Mei 2010 20.5.10

Rima Fakih (keturunan muslim Lebanon asal Michigan) terpilih sebagai Miss USA 2010. “Kemenangan Rima sangat special, karena untuk pertama kalinya keturunan muslim Arab memenangkan kontes Miss USA”. (TVNZ, senin 17 Mei 2010)/(www.vivanews.com, 17 Mei 2010).
Inilah Penghinaan Spesial yang dilakukan AS untuk menghancurkan citra muslimah dan Islam melalui kontes – kontes rendahan yang menjijikkan. Inilah buah tiadanya khilafah dan khilafahlah yang akan melindungi harkat dan martabat serta kehormatan muslimah. Wahai muslimah, mari segera kembalikan kemuliaan dengan perjuangan penegakan syariah dan khilafah.

Wisata Kemiskinan

Diposting oleh Arlini 20.5.10

Sebuah tamparan tu buat pemerintah kita. Seorang warga ibukota menjadi agen wisata kemiskinan yang mengajak para turis asing untuk berjalan – jalan ke daerah Jakarta utara melihat potret kemiskinan yang ada di ibukota(TVOne, 18 Mei 2010). Dia mau nunjukin kali ya sama turis – turis asing itu bahwa “ni hasil kerja pemerintah kami yang ngakunya ngurusin rakyat itu”. Turis – turis tu pun terlihat menikmati perjalanan wisata mereka, mungkin dalam hati mereka berkata ” bodoh kali ni orang Indonesia, kaya sumber daya alam tapi miskin. Abisnya yang menikmati kekayaan SDA mereka, kami sich, kacian deh lo.” Sungguh menyedihkan plus memalukan!!!

Isu terorisme mencuat kembali

Diposting oleh Arlini , 18 Mei 2010 18.5.10

........here me
Isu terorisme mencuat kembali, dan kini sedang hangat – hangatnya diberitakan di banyak media. Seperti biasa, terorisme pasti diidentikkan dengan Islam. Para teroris tersebut dikatakan berencana akan menyerang pejabat Negara terutama orang nomor satu di Indonesia saat peringatan HUT RI 17 Agustus 2010 mendatang dan mereka bermaksud mendirikan Negara Islam. Secara tidak langsung isu ini juga menyerang gerakan Islam yang sampai saat ini konsisten memperjuangkan Syariah dan Khilafah dengan seruan dan tantangan intelektual tanpa kekerasan , membongkar kebusukan – kebusukan dari penerapan system kapitalis berdasarkan fakta yang jelas yang bertebaran dimata kita. Hanya orang – orang yang tidak peka saja yang tidak menyadari kondisi buruk saat ini diberbagai aspek kehidupan akibat penerapan system kapitalis. Wahai saudaraku, ini ujian keimanan untuk kita. Akankah semangat memperjuangkan penerapan syariat sebagai konsekuensi keimanan kita akan melemah hanya karena isu – isu tersebut, atau justru semangat itu akan semakin berkobar. Presiden SBY sudah nyata – nyata menyatakan penolakannya terhadap penerapan syariat Islam secara kaffah (TVOne).
Presiden SBY adalah makhluk Allah, beliau akan kembali kepada Allah, saat ini beliau hidup di bumi Allah beliaupun mengaku beriman kepada Allah tetapi beliau mengingkari ayat – ayat Allah, menolak aturan Allah. Mana bukti keimanan mu wahai makhluk Allah?
“ Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki. Siapakah yang lebih baik hukumnya dibandingkan dengan Allah bagi orang – orang yang yakin?(Q.S Al Maidah : 50)
Ini adalah tantangan Allah buat kita saudaraku, apakah kita yang mengaku hamba Allah, beriman kepada Allah lebih menginginkan penerapan hukum kapitalis/liberalis/ demokrasi yang saat ini diterapkan di Negara kita, yang jelas – jelas menimbulkan kerusakan diberbagai aspek kehidupan? Apakah hukum jahiliyah itu lebih baik dari pada hukum Allah yang selama 1300 terbukti dalam sejarah telah mensejahterakan umat manusia yang hidup dalam naungan khilafah serta menghantarkan umat Islam menuju puncak kejayaannya?
Ingatlah wahai saudara – saudaraku sekalian, umat Islam hanya mampu bangkit dengan mengamalkan Islam secara kaffah, baik sebagai akidah maupun system kehidupan dalam naungan khilafah.

Karena Kebenaran Itu Tidak Bisu

Diposting oleh Arlini , 17 Mei 2010 17.5.10

Beberapa waktu yang lalu saya bersama seorang teman seperjuangan terlibat diskusi dengan dua orang ikhwan dari harakah yang berbeda dengan kami. Diskusi tersebut berisi seputar klarifikasi atas kesalahpahaman yang terjadi pada individu – individu aktivis dakwah di kampus kita. Dikatakan diskusi sebenarnya kurang tepat juga. Karena saat itu kami lebih banyak mendengar dari pada berbicara, sebaliknya ikhwan – ikhwan itu lebih banyak berbicara. Sangat sedikit feed back dari kami terhadap argumen mereka. Sebenarnya saat itu banyak yang ingin ditanggapi dari argumen mereka. Tapi kami punya kendala. Saya tidak ingin menceritakan kendala yang dialami teman akhwat saya, karena saya kurang paham kendala apa yang dihadapinya hingga saat itu sedikit sekali ia berbicara. Kalau kendala yang saya hadapi, kecepatan berfikir. Ya, kecepatan berfikir yang tidak saya miliki hingga untuk menanggapi opini mereka secara spontan saya tidak bisa. Bisa dikatakan IQ saya rendah(begitu yang saya pahami tentang kekurangan saya). Kata – kata itu sudah ada di dalam benak saya, tetapi terasa berserakan. Dan untuk menyusunnya menjadi kalimat – kalimat yang mudah dimengerti, enak didengar, itu perlu waktu. Jadilah saat itu kami menjadi pendengar budiman, tanpa banyak berkomentar.
Saya masih ingat beberapa point dari apa yang mereka sampaikan, salah satu diantaranya bahwa individu yang sudah mengkaji diharakah mereka, sebaiknya tidak lagi disampaikan kepada individu – individu tersebut mengenai ide – ide Islam yang dikaji di harakah kami, karena masih banyak saudara – saudara diluar sana yang belum tersentuh Islam, lebih baik kepada mereka saja ide – ide tersebut disampaikan. Afwan kalo kebetulan ikhwan – ikhwan yang dimaksud dalam tulisan ini membaca tulisan ini dan menemukan kesalahan pada point yang saya pahami dari penyampaian mereka. Ingin berkomentar, silahkan.
Mengenai point tersebut, disini saya ingin memberikan tanggapa, (karena tidak mungkin mengulang lagi diskusi tersebut, sementara keinginan untuk mengomentari argumen tersebut masih terus mengusik hati saya, maka saya kira disinilah tempat yang tepat untuk mengutarakan hal tersebut.) Mengutip sebuah kalimat dalam sebuah buku berjudul “Menggenggam Bara Islam” karya ustadz muda Abay Abu Hamzah, bahwa Kebenaran Itu Tidak Bisu dan Tidak Boleh Membisu. Kalimat sakti yang membangkitkan hati dan pikiran saya hingga sampai saat ini tetap bertahan dijalan ini, jalan yang Insya Allah diridhai oleh Allah SWT. Ketika kita meyakini sesuatu sebagai kebenaran yang dengan itu dapat menyelamatkan kehidupan kita didunia dan diakhirat, tentunya kita juga ingin orang – orang yang kita sayangi ikut meyakini hal tersebut. Kita tidak akan rela keluarga, sahabat, serta saudara – saudara kita seakidah tidak mendengar kebenaran itu. Jadi dalam hal ini afwan kalo saya katakan saya tidak setuju dengan argumen tersebut. Saya tidak akan memilih kepada siapa ide itu saya sampaikan. Siapapun yang bersedia mendengarkan saya, ide tersebut akan saya sampaikan. Karena kebenaran itu tidak bisu dan tidak boleh membisu!!! Allah SWT adalah saksi atas perkataan saya ini, bahwa ide itu saya sampaikan semata sebagai wujud rasa sayang saya kepada saudara – saudara seakidah. Terlebih menyampaikan kebenaran Islam merupakan kewajiban dari Allah SWT sebagai makhlukNya, dengan harapan kehidupan Islam yang dibangun oleh Rasulullah dahulunya yang telah bertahan selama kurang lebih 1300 tahun lamanya dapat segera terwujud kembali. Wallahu’alam…

Kisah Dibalik Semangat Perubahan Itu

Diposting oleh Arlini , 27 April 2010 27.4.10

Ku coba kilas balik untuk waktu beberapa tahun yang lalu dimana keinginan bangkit itu benar – benar aku rasakan hingga kemudian membuat hidupku terasa begitu menyenangkan meskipun jalan yang aku lalui penuh cobaan. Sekitar 3 tahun yang lalu, awal tahun 2007, saat itu semangat hidupku benar – benar menurun mencapai titik nol. Hatiku terasa hampa, tidak tau tujuan hidup ini untuk apa. Sebabnya, aku mengalami apa yang juga dialami oleh banyak orang, ya…menjadi pengangguran. Saat itu, bagiku hidup ini akan punya arti jika setelah lulus sekolah bisa bekerja, punya penghasilan sendiri, menjadi mandiri. Keinginan sebenarnya itu kuliah, tapi kondisi keuangan keluarga yang tidak mencukupi membuat aku harus rela membuang jauh keinginan itu. Sementara skill yang dibutuhkan untuk bekerja tidak banyak aku miliki. Itu yang kemudian menyadarkan aku bahwa pendidikan yang aku jalani selama ini tidak cukup berguna bagi masa depanku. Hanya mengajarkan teori, minim aksi, ditambah pengaruh lingkungan pergaulanku yang tidak membawa dampak positif. Membuatku lalai berpikir kedepan, sibuk bermalas – malasan, gaul sana – gaul sini hingga benar – benar kurasakan akibatnya dikemudian hari.
Dalam keputusasaan itu, kupanjatkan munajatku pada Allah, kumohon untuk diberi jalan mendapat pekerjaan. Pekerjaan apapun itu aku terima, aku benar – benar pasrah. Alhamdulillah beberapa saat kemudian seorang teman memberi kabar padaku bahwa sebuah pangkas di dekat tempat dia bekerja membutuhkan kasir, diapun menawarkan pekerjaan itu padaku. Tanpa pikir panjang akupun menerimanya. Aku merasa ini adalah jalan yang Allah bukakan untukku agar aku mulai belajar untuk memperbaiki diriku. Dengan waktu bekerja 12 jam dan gaji minim, kujalani pekerjaan itu dengan semangat baru semangat perubahan. Bersama 2 orang rekan kerjaku yang bertugas menjadi tukang pangkas, kulewati hari – hariku, aku kerap berbagi cerita dengan mereka. Melalui berbagai obrolanku dengan Ismail (salah satu mitra kerjaku itu), ku banyak dapat inspirasi untuk menatap hidup ini lebih cerah. Mitra kerjaku yang satu ini ternyata disamping sebagai tukang pangkas, dia adalah seorang mahasiswa. Dan dia yang menyemangati aku untuk juga kuliah seperti dia. Dengan berbekal dukungan dari mereka yang menyayangi aku, keyakinan untuk perubahan ke arah yang lebih baik dan sedikit penghasilan serta sedikit bantuan dari orang – orang terdekat, ku mulai langkah itu. Juli 2007, akhirnya aku kuliah juga pikirku, keinginanku terwujud, alhamdulillah.
Ku masih menjalani pekerjaanku sebagai kasir pangkas sembari kuliah untuk beberapa waktu berikutnya. Kemudian ku pikir kedua aktivitas ini tidak dapat terus – menerus aku lakukan, sungguh merepotkan. Summa alhamdulillah, beberapa waktu kemudian aku diterima bekerja sebagai karyawan bagian administrasi di perusahaan distributor lensa kaca mata, info lowongan kerja tersebut aku dapatkan dari sebuah surat kabar. Aku pun menjalani profesiku tersebut sembari kuliah dengan mengambil kelas ekskutif (kuliah jum’at malam dan hari sabtu).
Sejak jalan itu terbuka, ku rasakan rahmat Allah terus – menerus diberikan untukku. Sungguh Allah Maha Pengasih dan Penyayang pada hamba – hambanya. Sampai akhirnya dengan berbagai hal yang aku alami di hari – hari berikutnya, aku tersadarkan akan keadaanku yang jauh dari tuntunan hidupku, agama yang diridhoi Allah untuk umat manusia,… Islam. Kusyukuri nikmat dari Allah, kusadari segala kebaikanNya. Tapi ungkapan itu baru sebatas ucapan saja, belum mempengaruhi tingkah lakuku. Aku masih belum tergerak untuk melaksanakan perintah Allah, yang paling mendasar sekalipun yaitu sholat. Menangis…., kusesali semua kebodohan itu. Sebuah buku yang ku beli dari bazar yang diadakan perpustakaan daerah SUMUT waktu itu, ikut menyadarkan aku akan dosa – dosa itu. Semalaman aku menangis tiada henti menyesali perbuatanku, malam itu juga aku berjanji pada diriku bahwa aku harus benar – benar berubah. Berubah menjadi hamba Allah yang sadar dan tahu akan kedudukannya dimuka bumi ini. Sejak saat itu aku menjadi orang yang haus akan kebenaran Islam. Ku mulai langkahku dengan membeli majalah – majalah Islam bekas dari toko loak (saat itu keuanganku hanya cukup untuk membeli itu). Dalam sholatku, selalu ku mohonkan petunjuk dari Allah, agar bisa sampai pada jalan kebenaran itu. Summa Alhamdulillah, lagi – lagi Allah mendengar doaku. Aku dipertemukan dengan teman – teman dari Hizbut Tahrir dan mengkaji Islam bersama mereka. Kini sembilan bulan sudah sejak perubahan itu. Inilah kebangkitan yang kumaksud itu, bangkit dari kebodohanku, kebodohan karena tidak mengenal Islam. Islam yang selama bertahun – tahun sejak lahir kusandang, tetapi tidak begitu ku kenal. Kini, bersama teman – teman yang sholeha itu kutatap hidup ini dengan penuh semangat, sudah jelas kini tujuan hidup ku. Tujuan hidup seorang muslim sejati yaitu hidup demi meraih ridho Allah SWT. Takkan lagi aku menyia – nyiakan sisa hidupku ini yang tak tahu kapan akan berakhir, untuk hal – hal yang tidak menghasilkan ridho Allah. Ya Allah peliharalah rasa kehambaan ini………………….agar aku tidak lupa diri, berpaling dariMu.